Saturday, September 13, 2008

Stikes Amanah Padang Lahirkan Perawat Profesional

Kehadiran Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Amanah Padang seakan menjadi oase di tengah mahalnya biaya pendidikan bidan dan keperawatan. Mahasiswa yang tidak mampu tetapi memiliki prestasi bagus, tetap bisa mengakses pendidikan melalui keringanan biaya atau membayar uang pembangunan dengan pola cicilan. “Stikes ini paling murah dibanding sekolah yang sama di Sumbar.
Mereka dipersiapkan untuk menjadi tenaga bidan dan perawat di luar negeri,” ungkap Ketua Yayasan Pendidikan Amanah Kesehatan, Drs Baharuddin R kepada Padang Ekspres, kemarin. Selama ini, kata mantan Bupati Pasaman periode 2000-2005 itu, banyak lulusan perguruan tinggi (PT) tetapi sulit mendapatkan pekerjaan. Mereka selalu berorientasi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di tengah kompetisi yang sangat ketat saat ini. Padahal peluang kerja terutama untuk bidan dan perawat di luar negeri seperti negara timur tengah cukup besar.
“Sayang, selama ini Indonesia termasuk Sumbar hanya “mengekspor” pekerja sehingga peluang strategis tersebut banyak diisi warga Filipina. Jadi, selain pendidikan berbasis Islami mereka juga kita bekali kemampuan bahasa Arab dan Inggris. Ada waktu-waktu tertentu dalam proses pembelajaran mereka wajib menggunakan dua bahasa itu,” bebernya saat berkunjung ke Padang Ekspres, kemarin. Komitmen tersebut bukan sekadar retorika, tetapi perangkat keras (hardware) dan lunaknya (software) sudah disiapkan. Untuk tenaga pengajar didatangkan dari Politeknik Kesehatan (Poltekes) dan IAIN Imam Bonjol Padang dengan rasio dosen dan mahasiswa 1:20. Bahkan, Stikes satu-satunya sekolah yang baru berdiri tetapi langsung dilengkapi gedung permanen, laboratorium dan perpustakaan lengkap

Aku dan Kegemaranku Berbahasa Inggris

Ayahandaku Ytc, Depati H. A. Norewan,BA. adalah orang yang pertama kali meletakkan sentuhan Bhs Inggris di dalam kehidupanku.Aku bersekolah SD dengan Ibuku Ytc, Hj. Darmani Norewan, sebagai Guruku di SD 116/3 yang berlokasi di sebelah Mesjid Baiturrahman Kota Sungai Penuh. Aku teringat di saat aku duduk kelas 6 SD, di setiap selesai makan malam, ayahandaku dengan berbekal sepotong kapur tulis dan sebuah papan tulis hitam yang lusuh mengajariku bhs Inggris. sejak itu aku tertarik pada bhs Inggris.
Setelah tamat SD aku melanjutkan pendidikan ke SMP Negri 2 Sungai Penuh. Disaat kelas 1 SMP aku berjumpa dengan seorang turis dari Belanda, Haride Fonk, namanya kuingat selalu karena merupakan turis pertama berbicara bhs inggris denganku di dalam kantor pos sungai Penuh.
Waktu kelas 1 SMA negri 2 sungai penuh, sepupuku Dr. J. Sonafis, MAg. sekarang Dosen di STAIN Sungai Penuh, yang sangat pintar Bhs Inggris dan Bhs Arab, sering membawa turis kerumahku dan saat itu aku paham bhs inggris adalah kehidupanku dan masa depanku.
Tamat SMA, aku memilih Jurusan Bhs Inggris di Universitas Riau Pekanbaru. Disini Aku selalu juara 1 di setiap lomba pidato bhs Inggris. Aku juga aktif di kampus sebagai wakil ketua Organisasi Mhs Profesional Bhs Inggris Universitas Riau Pekanbaru, Senat Mhs FkIP universitas Riau dan Anggota resimen Mhs Batalyon 041 Indra Buana Universitas Riau yang berbaret ungu dan berbaju loreng.
Pendidkan semi militer di Menwa menyadarkanku akan arti patriotisme pada bangsa dan negara. Kenangan paling indah di Menwa adalah ikut didalam 33 Korp Menwa Unri untuk studi komperatif mengunjungi 23 Universitas Sumatra Jawa dan Bali selama sebulan.
Tamat Kuliah, ayahandaku mengajakku kembali ke Kota Sakti. Bentuk pengabdianku pada kampung halamanku kubukalah satu lembaga Bhs Inggris yang bernama DFL. Setelah satu tahun di DFL, pemerintah Kabupaten Kerinci menghendaki aku maju ke lomba Putra Putri Pariwisata Propinsi Jambi tahun 1993.Setelah satu minggu bertanding, ternyata aku dinobatkan sebagai juara 1 Lomba Putra Pariwisata propinsi Jambi, Bapak Bupati Kerinci ketika itu H. Hasmi Muhctar gembira tiada tara karena dari sekian banyak lomba yang diikuti Kabupaten Kerinci ketika itu hanya aku yang mengharumkan nama Kerinci menjadi Juara 1.
Tahun 1997 aku diangkat jadi Guru SMP Negri 3 Sitinjau laut. Tahun 1999 aku dipindahkan ke SMA Negri 1 Sungai Penuh dan disinilah aku mengukir prestasi lebih luas menjadi Guru Teladan Kabupaten Kerinci dan Propinsi Jambi tahun 2004.
Dari sinilah aku kemudian diterbangkan pemerintah kabupaten Kerinci untuk melajutkan Studi S2 di Universiti Malaya kuala Lumpur Malaysia seperti sekarang ini.Insya ALLAH akhir tahun ini aku menyelesaikan perkuliahanku dan kembali mengabdi untuk kampung halamanku tercinta.

Drs.Saddia Naizal Norewan

2 Gol ala Ricardo Kaka Benam Tim Guru SMA Negri Hiang 4-0

Sejak umur 5 tahun saya sudah bermain sepak bola dengan abang saya Andar Guswira, SE pegawai RSU Mayjen H. A Thalib Sungai Penuh.Rumah kami di Dusun Malwan, Aur Duri, Pondok Tinggi berdekatan dengan tanah sawah yang kami sulap menjadi lapangan sepakbola.

Waktu SMP saya sering bertanding antar kelas ketika pulang sekolah dalam cuaca panas di lapangan Merdeka Sungai Penuh. Di waktu SMA saya latihan di klub Cahaya Muda Pondok Tinggi yang merupakan adik dari PSPT.diwaktu SMA saya juga sering bermain membela SMA 2 dalam pertempuran antar SMA di kerinci.

Di Pekanbaru saya bermain untuk klub angkasa AURI. Nikmat betul bermain di Studion Hang Tuah dan di Studion Caltex Rumbai. Setelah menjadi guru main bola susah saya tinggalkan dan guru SMA 1 sering mengadakan pertandingan dengan guru sekolah lain.Waktu Gebyar STIE 2005 di Studion Pancasila Tanah Kampung dengan akselerasi yan tinggi dari garis tengah mirirp Ricardo Kaka, saya menembak dari luar kotak pinalti yang merobek gawang tim guru SMA Hiang dan kami menang telak 4-0, tapi sayang setelah itu tim siswa SMA 1 gagal menaklukan tim SMA Hiang di final pertandingan antar SMA dan takluk 1-0

Labels:

Stikes Amanah Padang Didik Bidan dan Perawat Profesional untuk Go International

Padang Kota yang indah dan maju didukung oleh situasi aman dan akses yang mudah keluarga negri melalui bandara international Minangkabau, memang cocok menjadi kota pendidikan. disinilah Stikes Amanah berdiri.

Direktur Stikes Amanah Padang, Harmawati Hakim, SKp.M.Kep, Alumni UI, mengatakan Stikes Amanah menata kurikulum berbasis dunia kerja luarnegri ditunjang dengan Bhs Arab dan Bhs Inggris. Pasaran Timur Tengah dibidik karena tingginya permintaan tenaga medis negara-negara petro dolar ini.

Kabag TU stikes Amanah padang, Irwan Evani, sE yang berdarah kerinci mengatakan ,tahun ini jumlah mahasisa baru stikes Amanah membludak sampai 300 orang, sebagian besar dari Kerinci. Pak Irwan menginginkan lebih banyak tenaga medis Kerinci bekerja di luar negri dan mempunyai income yang tinggi.

Kak Puspa, warga Kerinci yang sukses di Malaysia, ibu dari Wulan mhs baru Stikes mengatakan, setelah selesai kuliah nanti Wulan bisa langsung bekerja, bisa membuka praktek sendiri dan bisa menyambung ke S2 untuk menjadi tenaga dosen.

Kabag TU Stikes Amanah Padang Irwan Evani,sE HP : +6285274323330

Labels: